NAFAS
Lahirnya sosok diriku memang tak lain
adalah anugerah dari Sang Pencipta. Mencoba belajar bagaimana bertahan hidup
untuk tidak hanya sekedar bernafas. Suara samar Bahagia itu masih sedikit bisa
kubayangka dari sanubari imaji yang masih hidup. Tangan itu menagkapku dan
memberikan ku setetes air kehidupan yang sangat aku perlukan. Perlahan Mentari
pun semakin naik, seolah-olah menyambut aku yang kecil ini untuk masuk ke dalam
bagiannya. Merujuk pada satu kata manis yang artinya adalah “Selamat berlomba
di dunia ini”.
Wanita itu selalu memberiku sebuah kata
yang tak pernah mematahkanku dalam belajar sedikit cuplikan tentang bumi dan
seisinya. “ Ayo nak, anak pintar jangan menangis ya.” Imbuhnya dalam sebuah
bisikan halus yang semakin menenangkanku. Suara itu terus berbisik hingga
akhirnya wanita itu terlelap kelelahan. Aku yang lelah pun semakin layu,
mencoba menutup kelopak mata yang masih sedikit perih untuk kupejamkan.
Sekitarku tampak semakin gelap, aku semakin lelap dalam pelukan hangat wanita
yang membantuku hidup. Tangannya terus menepuk nepuk tubuhku, mencoba membuatku
untuk terlelap dan menikmati lelap bersamanya.
Bagiku setiap hari adalah kasih sayang.
Iya semua orang sangat mendambakanku. Tidak ada yang kecewa atas kelahiranku.
Semuanya sangat membahagiakan. Tak jarang semua orang terkagum akan kelucuanku.
Seperti lelaki yang kini ada di hadapanku, dialah laki-laki yang pertama kali
ku lihat. Dia adalah cinta pertamaku. Aku bersyukur Tuhan kirimkan aku
untuknya, karena Tuhan tidak pernah keliru dalam memberikan Kasih. Dia yang
selalu mengasihi ku dan wanita yang selalu di sampingku. Baginya, tidak ada lelah
jika itu adalah untuk kami.
Tuhan, segalanya sangat sempurna bagiku.
Tidak ada kurang sedikitpun. Bahkan nafas yang Engkau berikan, tidak ada
sedikit pun kau kurangi. Hidupku bagai sebuah mimpi yang didambakan yang mati.
Nafasku adalah mimpi bagi mereka yang sulit menghirupnya. Segalanya terasa
sangat sederhana, tetapi sangat sempurna. Terimakasih atas hidup yang kau
berikan, bahkan untuk satu nafas yang kau berikan walaupun aku tidak meminta
sedikitpun.
Comments
Post a Comment